Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah yatim piatu di mana banyak anak tinggal akibat orang tua mereka meninggal dalam perang.
Tiba-tiba, kesunyian pagi itu dipecahkan oleh bunyi mortir yang jatuh di atas rumah yatim piatu itu. Atapnya hancur oleh ledakan, dan kepingan-kepingan seng mental ke seluruh ruangan sehingga membuat banyak anak yatim piatu terluka. Ada seorang gadis kecil yang terluka di bagian kaki oleh kepingan seng tersebut, dan kakinya hampir putus. Ia terbaring di atas puing-puing ketika ditemukan, P3K segera dilakukan dan seseorang dikirim dengan segera ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan.
Ketika para dokter dan perawat tiba, mereka mulai memeriksa anak-anak yang terluka. Ketika dokter melihat gadis kecil itu, ia menyadari bahwa pertolongan yang paling dibutuhkan oleh gadis itu secepatnya adalah darah. Ia segera melihat arsip yatim piatu untuk mengetahui apakah ada orang yang memiliki golongan darah yang sama. Perawat yang bisa berbicara bahasa Korea mulai memanggil nama-nama anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu.
Kemudian beberapa menit kemudian, setelah terkumpul anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama, dokter berbicara kepada grup itu dan perawat menerjemahkan, "Apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk gadis kecil ini?" Anak-anak tersebut tampak ketakutan, tetapi tidak ada yang berbicara. Sekali lagi dokter itu memohon, "Tolong, apakah ada di antara kalian yang bersedia memberikan darahnya utk teman kalian, karena jika tidak, ia akan meninggal!" Akhirnya, ada seorang bocah laki-laki di belakang mengangkat tangannya dan perawat membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah.
Ketika perawat mengangkat lengan bocah untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah. "Tenang saja," kata perawat itu, "Tidak akan sakit kok." Lalu dokter mulai memasukan jarum, ia mulai menangis. "Apakah sakit?" tanya dokter itu. Tetapi bocah itu malah menangis lebih kencang. "Aku telah menyakiti bocah ini!" kata dokter itu dalam hati dan mencoba untuk meringankan sakit bocah itu dengan menenangkannya, tetapi tidak ada gunanya. Setelah beberapa lama, proses transfusi telah selesai dan dokter itu minta perawat untuk bertanya kepada bocah itu. "Apakah sakit?"
Bocah itu menjawab, "Tidak, tidak sakit."
"Lalu kenapa kamu menangis?", tanya dokter itu.
"Karena aku sangat takut untuk meninggal" jawab bocah itu.
Dokter itu tercengang! "Kenapa kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal?"
Dengan air mata di pipinya, bocah itu menjawab, "Karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku!" Dokter itu tidak bisa berkata apa-apa, kemudian ia bertanya, "Tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu?"
Sambil menangis ia berkata, "Karena ia adalah temanku, dan aku mengasihinya!"
Kamis, 19 Agustus 2010
Kasih Papa
Bagi seorang yang sudah dewasa, yang sudah jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan mamanya. Bagaimana dengan papa?
Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari.
Namun, tahukah Anda, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu?
Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng.
Namun, tahukah Anda bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang Anda lakukan seharian.
Saat Anda sakit batuk/pilek, papa kadang membentak "Sudah dibilang! Jangan minum es!".
Namun, tahukah Anda bahwa papa khawatir?
Ketika Anda remaja, Anda menuntut untuk mendapat ijin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!"
Sadarkah Anda bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, Anda adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat Anda bisa lebih dipercaya, papapun melonggarkan peraturannya. Anda akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dgn sangat khawatir.
Ketika Anda dewasa dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu.
Tahukah Anda bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.
Di saat Anda memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi, tetapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.
Saat Anda diwisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.
Sampai ketika pasangan hidupmu datang untuk meminta ijin mengambilmu dari papa.
Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi ijin. Dan akhirnya..
Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yang dianggapnya pantas, papapun tersenyum bahagia.
Apa Anda tahu,bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan iapun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dgn baik.
Bahagiakan putra/i kecilku yang manis bersama pasangannya".
Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali dtg untuk menjenguk Dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.
Mungkin karena mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaan setiap hari.
Namun, tahukah Anda, jika ternyata papalah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu?
Saat kecil, mamalah yang lebih sering mendongeng.
Namun, tahukah Anda bahwa sepulang papa bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang Anda lakukan seharian.
Saat Anda sakit batuk/pilek, papa kadang membentak "Sudah dibilang! Jangan minum es!".
Namun, tahukah Anda bahwa papa khawatir?
Ketika Anda remaja, Anda menuntut untuk mendapat ijin keluar malam. Papa dengan tegas berkata "tidak boleh!"
Sadarkah Anda bahwa papa hanya ingin menjagamu? Karena bagi papa, Anda adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat Anda bisa lebih dipercaya, papapun melonggarkan peraturannya. Anda akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan papa adalah menunggu di ruang tamu dgn sangat khawatir.
Ketika Anda dewasa dan harus kuliah di kota lain. Papa harus melepasmu.
Tahukah Anda bahwa badan papa terasa kaku untuk memelukmu? Dan papa sangat ingin menangis.
Di saat Anda memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu, papa hanya mengernyitkan dahi, tetapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.
Saat Anda diwisuda. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dan bangga.
Sampai ketika pasangan hidupmu datang untuk meminta ijin mengambilmu dari papa.
Papa akan sangat berhati-hati dalam memberi ijin. Dan akhirnya..
Saat papa melihatmu duduk di pelaminan bersama seseorang yang dianggapnya pantas, papapun tersenyum bahagia.
Apa Anda tahu,bahwa papa sempat pergi ke belakang dan menangis? Papa menangis karena papa sangat bahagia. Dan iapun berdoa "Ya Tuhan, tugasku telah selesai dgn baik.
Bahagiakan putra/i kecilku yang manis bersama pasangannya".
Setelah itu papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali dtg untuk menjenguk Dengan rambut yang memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu.
Kamis, 12 Agustus 2010
Si murung & SI ceria
Ada dua anak bernama Si Ceria dan Si Murung. Seperti namanya Ceria
mempunyai sifat periang, selalu gembira dan tersenyum. Sebaliknya
Murung mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih, dan jarang tersenyum.
Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk membuat Si Murung
tersenyum gembira dan membuat Si Ceria menjadi sedih cemberut dan sedih. Mereka lalu berpikir untuk memberikan sesuatu yang menjadi kesukaan masing-masing anak.
Si Murung menginginkan telepon genggam. Selama ini jika pergi dengan
teman-temannya sering kali ia meminjam telepon genggam milik temannya. Orangtuanya membelikan sebuah telepon genggam terbaru supaya dia menjadi senang dan gembira.
Sewaktu Murung pergi sekolah, telepon genggam itu dibungkus oleh orang
tuanya dengan kertas kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya.
Sepulang sekolah, Murung segera masuk ke kamar dan melihat ada kado di sana. Cepat-cepat ia membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika
mendapatkan di dalamnya berisi telepon genggam. Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama. Kemudian ia murung lagi karena ia takut kalau-kalau teman-temannya akan meminjam telepon genggamnya lalu menjadi rusak. Di benaknya selalu muncul pikiran yang negatif, sehingga kado itu menjadi beban baginya. Yang keluar dari mulutnya adalah omelan dan keluhan, bukannya ucapan terima kasih kepada orang tuanya.
Di pihak lain, si Ceria senang sekali dengan kuda. Orang tuanya membungkus
kotoran kuda dan diletakkan dalam kamar agar ia menjadi sedih dan murung.
Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut melihat ada kado di kamarnya.
Dengan sergap ia membuka pula kado itu. Betapa terkejutnya ia, ternyata yang didapatkan adalah kotoran kuda berbau busuk. Mukanya kebingungan
sejenak.Tetapi ia segera berpikir, "Ah masa orang tuaku yang begitu
mencintaiku memberi aku kotoran kuda, pasti ada sesuatu di balik hadiah
ini."
Kemudian ia lari kepada orang tuanya dan mencium mereka. Orang tuanya
sangat bingung dan terkejut kemudian bertanya, "Lho kamu itu diberi
kotoran kuda kok senang sih?".Lalu Ceria menjawab, "Papa, Mama, saya tahu
kalian sangat mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi kotoran kuda kepada saya, pasti kotoran kuda itu adalah sebuah tanda. Kalau ada kotoran kuda, berarti ada kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan membelikan kuda pony buat saya, dan sekarang mana kudanya?"
Kemudian orang tuanya berkata, "Kami hanya memberi itu kepada kamu."
Ceria menyahut, "Tidak mungkin saya yakin pasti ada kudanya." Akhirnya orang tuanya kalah, dan membelikan dia kuda pony.
Smiley...! Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai akan selalu
berpikir bahwa ia selalu akan menerima yang terbaik dalam hidupnya, walaupun dalam penderitaan. Sebaliknya orang yang pesimis merasa hidup ini menjadi beban penderitaan yang sangat panjang, sehingga ia selalu gelisah, takut, dan khawatir.
mempunyai sifat periang, selalu gembira dan tersenyum. Sebaliknya
Murung mempunyai perangai yang cemberut, selalu sedih, dan jarang tersenyum.
Suatu ketika orang tua mereka berpikiran untuk membuat Si Murung
tersenyum gembira dan membuat Si Ceria menjadi sedih cemberut dan sedih. Mereka lalu berpikir untuk memberikan sesuatu yang menjadi kesukaan masing-masing anak.
Si Murung menginginkan telepon genggam. Selama ini jika pergi dengan
teman-temannya sering kali ia meminjam telepon genggam milik temannya. Orangtuanya membelikan sebuah telepon genggam terbaru supaya dia menjadi senang dan gembira.
Sewaktu Murung pergi sekolah, telepon genggam itu dibungkus oleh orang
tuanya dengan kertas kado yang bagus dan diletakkan di kamarnya.
Sepulang sekolah, Murung segera masuk ke kamar dan melihat ada kado di sana. Cepat-cepat ia membuka kado itu dan ia terkejut sekali ketika
mendapatkan di dalamnya berisi telepon genggam. Wajahnya tersenyum, tapi tidak lama. Kemudian ia murung lagi karena ia takut kalau-kalau teman-temannya akan meminjam telepon genggamnya lalu menjadi rusak. Di benaknya selalu muncul pikiran yang negatif, sehingga kado itu menjadi beban baginya. Yang keluar dari mulutnya adalah omelan dan keluhan, bukannya ucapan terima kasih kepada orang tuanya.
Di pihak lain, si Ceria senang sekali dengan kuda. Orang tuanya membungkus
kotoran kuda dan diletakkan dalam kamar agar ia menjadi sedih dan murung.
Sewaktu Ceria pulang ia juga terkejut melihat ada kado di kamarnya.
Dengan sergap ia membuka pula kado itu. Betapa terkejutnya ia, ternyata yang didapatkan adalah kotoran kuda berbau busuk. Mukanya kebingungan
sejenak.Tetapi ia segera berpikir, "Ah masa orang tuaku yang begitu
mencintaiku memberi aku kotoran kuda, pasti ada sesuatu di balik hadiah
ini."
Kemudian ia lari kepada orang tuanya dan mencium mereka. Orang tuanya
sangat bingung dan terkejut kemudian bertanya, "Lho kamu itu diberi
kotoran kuda kok senang sih?".Lalu Ceria menjawab, "Papa, Mama, saya tahu
kalian sangat mencintai saya, jadi tidak mungkin memberi kotoran kuda kepada saya, pasti kotoran kuda itu adalah sebuah tanda. Kalau ada kotoran kuda, berarti ada kudanya. Saya tahu bahwa kalian akan membelikan kuda pony buat saya, dan sekarang mana kudanya?"
Kemudian orang tuanya berkata, "Kami hanya memberi itu kepada kamu."
Ceria menyahut, "Tidak mungkin saya yakin pasti ada kudanya." Akhirnya orang tuanya kalah, dan membelikan dia kuda pony.
Smiley...! Orang yang hidupnya merasa sangat dicintai akan selalu
berpikir bahwa ia selalu akan menerima yang terbaik dalam hidupnya, walaupun dalam penderitaan. Sebaliknya orang yang pesimis merasa hidup ini menjadi beban penderitaan yang sangat panjang, sehingga ia selalu gelisah, takut, dan khawatir.
Seulas Senyum
Temanku... Kemarin engkau datang dengan penuh keluhan. Hari ini kau mengeluh lagi. Aku bisa memahami perasaanmu, terutama ketika engkau memberikan seulas senyum. Yah... senyuman kepada sahabatmu yang kau sendiri nilai sebagai senyuman terindah yang pernah kau berikan, namun yang kau terima sebagai balasan cumanlah sebuah sikap yang dingin. Aku tahu kalau engkau marah, atau bahkan benci terhadap temanmu yang sering bersikap seperti itu. Aku tahu kalau engkau menghendaki agar ia membalasnya dengan sikap yang tepat, agar sekurang-kurangnya ia juga membalasnya dengan seulas senyum, walaupun itu mungkin bukanlah senyumannya yang terindah.
Dalam sakit hatimu kau bersumpah; ‘Tobat!!! Aku tak mau lagi bersahabat dengannya. Ia adalah jenis makhluk yang tak layak dijadikan teman.’ Dan engkau mengangkat tangan seakan hendak mendampak temanmu itu ke tempat sampah. Oh...!!! Engkau menghendaki agar ia menghilang dari peredaran yang bisa ditangkap biji matamu. Pikirmu persahabatan itu bisa diubah segampang membolak-balikan telapak tangan. ‘Oh...!! Adakah persahabatan yang kekal.’ Demikian engkau tak hentinya bertanya diri.
Temanku... Jangan cepat naik pitam. Ia tidak tersenyum karena memang saat ini ia tak bisa mengulum senyum. Ada sesuatu yang terjadi pada dirinya yang hanya dia sendiri yang tahu. Mungkin kemarin ia tak hati-hati, kakinya terantuk pada batu kasar dan kini mulai membengkak. Mungkin semalam ia harus belajar semalam suntuk hanya untuk menerima nilai yang tak sepadan. Mungkin dompetnya jatuh dan hilang sementara sakunya kini tak berisi. Mungkin ia harus bergulat dalam hatinya untuk menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini menghuni dasar terdalam bathinnya melambaikan salam pisah. Masih ada sejuta ‘mungkin’yang bisa dijejerkan di sini, yang membuatnya tak mampu mengulas senyum.
Sekurang-kurangnya temanku..., Engkau masih bisa tersenyum. Engkau masih bisa tertawa. Tersenyumlah untuknya. Jadilah bagai sebersit sinar baginya ketika ia berada dalam kekelaman malam. Maafkan dia bila ia tak mampu memberikan seulas senyum saat ini.
Dalam sakit hatimu kau bersumpah; ‘Tobat!!! Aku tak mau lagi bersahabat dengannya. Ia adalah jenis makhluk yang tak layak dijadikan teman.’ Dan engkau mengangkat tangan seakan hendak mendampak temanmu itu ke tempat sampah. Oh...!!! Engkau menghendaki agar ia menghilang dari peredaran yang bisa ditangkap biji matamu. Pikirmu persahabatan itu bisa diubah segampang membolak-balikan telapak tangan. ‘Oh...!! Adakah persahabatan yang kekal.’ Demikian engkau tak hentinya bertanya diri.
Temanku... Jangan cepat naik pitam. Ia tidak tersenyum karena memang saat ini ia tak bisa mengulum senyum. Ada sesuatu yang terjadi pada dirinya yang hanya dia sendiri yang tahu. Mungkin kemarin ia tak hati-hati, kakinya terantuk pada batu kasar dan kini mulai membengkak. Mungkin semalam ia harus belajar semalam suntuk hanya untuk menerima nilai yang tak sepadan. Mungkin dompetnya jatuh dan hilang sementara sakunya kini tak berisi. Mungkin ia harus bergulat dalam hatinya untuk menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini menghuni dasar terdalam bathinnya melambaikan salam pisah. Masih ada sejuta ‘mungkin’yang bisa dijejerkan di sini, yang membuatnya tak mampu mengulas senyum.
Sekurang-kurangnya temanku..., Engkau masih bisa tersenyum. Engkau masih bisa tertawa. Tersenyumlah untuknya. Jadilah bagai sebersit sinar baginya ketika ia berada dalam kekelaman malam. Maafkan dia bila ia tak mampu memberikan seulas senyum saat ini.
Rabu, 11 Agustus 2010
Warna Pershabatan
Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar Semua menganggap
dirinyalah yang terbaik yang paling penting, yang paling bermanfaat, yang paling disukai.
HIJAU berkata:
"Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan.
Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan.
Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna
mayoritas..."
BIRU menginterupsi:
"Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan
dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan.
Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"
KUNING cekikikan:
"Kalian semua serius amat sih? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning.
Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."
ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya:
"Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku jarang, tetapi aku berharga
karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya. Aku tidak ada dimana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian akan terbetik di pikiran orang."
MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak:
"Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kuasa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah,poinsentia
dan bunga poppy."
UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu:
Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, Pemimpin dan para Uskup memilih aku sebagai
pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Tidak seorangpun menentangku. Mereka
mendengarkan dan menuruti kehendakku."
Akhirnya NILA berbicara, lebih pelan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama:"Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian
jarang memperhatikan adaku untuk merepresentasikan pemikiran dan refleksi,matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian membutuhkan aku
untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."
Jadi, semua warna terus menyombongkan diri, masing-masing yakin akan
superioritas dirinya. Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba,
sinar halilitar melintas membutakan.Guruh menggelegar. Hujan mulai turun
tanpa ampun. Warna-warna bersedeku bersama ketakutan, berdekatan satu
sama lain mencari ketenangan.
Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara:
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing
ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing
diciptakan untuk tujuan khusus, unik dan berbeda?
Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!"
Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang
kemudian berkata: "Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam
kedamaian.PELANGI adalah pertanda Harapan hari esok." Jadi, setiap
kali HUJAN deras menotok membasahi dunia, dan saat Pelangi memunculkan
diri di angkasa marilah kita MENGINGAT untuk selalu MENGHARGAI satu sama lain.
dirinyalah yang terbaik yang paling penting, yang paling bermanfaat, yang paling disukai.
HIJAU berkata:
"Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan.
Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan.
Tanpa aku, semua hewan akan mati. Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna
mayoritas..."
BIRU menginterupsi:
"Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan
dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan.
Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"
KUNING cekikikan:
"Kalian semua serius amat sih? Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia. Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning.
Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum. Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."
ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya:
"Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan. Aku jarang, tetapi aku berharga
karena aku mengisi kebutuhan kehidupan manusia. Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk, mangga dan pepaya. Aku tidak ada dimana-mana setiap saat, tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam. Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian akan terbetik di pikiran orang."
MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak:
"Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan! Aku adalah warna bahaya dan keberanian. Aku berani untuk bertempur demi suatu kuasa. Aku membawa api ke dalam darah. Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan. Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah,poinsentia
dan bunga poppy."
UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu:
Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan. "Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan. Raja, Pemimpin dan para Uskup memilih aku sebagai
pertanda otoritas dan kebijaksanaan. Tidak seorangpun menentangku. Mereka
mendengarkan dan menuruti kehendakku."
Akhirnya NILA berbicara, lebih pelan dari yang lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama:"Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam. Kalian
jarang memperhatikan adaku untuk merepresentasikan pemikiran dan refleksi,matahari terbenam dan kedalaman laut. Kalian membutuhkan aku
untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan ketentraman batin."
Jadi, semua warna terus menyombongkan diri, masing-masing yakin akan
superioritas dirinya. Perdebatan mereka menjadi semakin keras. Tiba-tiba,
sinar halilitar melintas membutakan.Guruh menggelegar. Hujan mulai turun
tanpa ampun. Warna-warna bersedeku bersama ketakutan, berdekatan satu
sama lain mencari ketenangan.
Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara:
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian bertengkar satu sama lain, masing-masing
ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian tahu bahwa kalian masing-masing
diciptakan untuk tujuan khusus, unik dan berbeda?
Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepadaku!"
Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati hujan, yang
kemudian berkata: "Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur, masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama dalam
kedamaian.PELANGI adalah pertanda Harapan hari esok." Jadi, setiap
kali HUJAN deras menotok membasahi dunia, dan saat Pelangi memunculkan
diri di angkasa marilah kita MENGINGAT untuk selalu MENGHARGAI satu sama lain.
Langganan:
Komentar (Atom)

